Posted by
Indra Kurniawan
Posted by
Indra Kurniawan
Dunia design atau grafis memang dunia yang mengasyikan, berawal dari kegemaran mengedit foto, kini saya telah mencoba untuk belajar membuat sebuah design kaos2 yang unik dan juga menarik (dapat dilihat pada gambar di atas). Gambar di atas adalah sample dari design yang saya buat. Dengan menggunakan CorelDraw dan juga Phothoshop dapat menghasilkan design kaos seperti itu. Dan mungkin saya akan terus belajar untuk mengasah kemampuan dalam dunia grafis ini. Klik juga
Di sini
Posted by
Indra Kurniawan
Gerund adalah kata benda yang berasal dari kata kerja ditambah –ing, misalnyaswimming, eating, fishing, shopping, dancing, dan singing. Bila diperhatikan, gerundmempunyai bentuk yang sama dengan present participle, bedanya gerund berfungsi sebagai kata benda, sedangkan present participle sebagai kata sifat yang menerangkan kata benda.
Dalam kalimat, gerund berfungsi sebagai:
a. subjek (subject)
b. pelengkap subjek (subjective complement)
c. objek langsung (direct object)
d. objek preposisi (object of preposition)
e. aposisi (appositive)
Posted by
Indra Kurniawan
In this Photoshop effect tutorial I cover the creation of several different light and glow effects in Photoshop. In this tutorial we are going to recreate picture 1. The effects inpicture 1 consist of smoke, light trails, sparkles, stars and bokeh effects. Luckily it's pretty simple to create each of these effects in Photoshop.
Smoke Effect in Photoshop
Picture 2. Overlay blending mode.
Picture 3. Colorful smoke effect in Photoshop.
Let's start with the smoke effect in the background. The smoke effect is created by rendering clouds and coloring them with an overlay layer:
- Create a new image document (600x500px).
- Fill the background with black color (Edit > Fill...)
- Create a new empty layer (Layer > New > Layer...) and select it.
- Use Elliptical Marquee Tool and make the following selection to the center of the image: Width: 350px Height: 250px Feather: 80px
(you can set these values in the options-panel in the top of the screen when the Elliptical Marquee Tool is selected.)
- Select black as foreground color and white as background color. Create clouds into the selection (Filter > Render > Clouds). (Clouds are rendered randomly. If you are not satisfied with the clouds you can just click undo and render them again.)
- Create a new empty layer on top of the clouds layer and select it. Change the blending mode of the layer to Overlay like in picture 2.
- Select #06c2ff as foreground color and #00ff7d as background color. Use Gradient Tool and fill the new layer with gradient. The result should be similar to picture 3.
Posted by
Indra Kurniawan
I. PRESENT
1. Simple Present Tense
POLA:
Subject + Verb 1 + …. They / We I / You | Subject + Verb s-es + …. He / She It |
FUNGSI:
a. Untuk menyatakan suatu kebiasaan (habitual action) atau kegiatan yang terjadi berulang – ulang dan terus menerus.
Contoh :
The students go to school everyday. She studies English twice a week. I go to church on Sundays We celebrate our independence day once in a year. b. Untuk menyatakan kebenaran umum (general truth).
Contoh:
The sun rises in the east and sets down in the west. The earth revolves round the sun. The pineapple never grows up on a tree. c. Digunakan dalam bahasa drama, komentar radio dan sejenisnya.
When the curtain rises, Juliet is writing on her desk. Suddenly the window opens and a masked man enters.
Posted by
Indra Kurniawan
Versi resmi pemerintah Hindia Belanda dan juga Pemerintah Indonesai saat ini menyebut bahwa Revolusi 1926 atau Pemberontakan tahun 1926 adalah pemberontakan komunis. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang pemberontakan ini perlu dijelaskan kehadiran komunisme di Indonesia dan kaitan dengan revolusi tersebut ( sejarah lahirnya komunis sampai melakukan pemberontakan tersebut )
1. 1. Kondisi di Indonesia secara Umum
2. 2. Masuknya Komunis di Indonesia
3. 3. Perkembangan Komunis di Banten & sumatera ( tempat terjadinya pemberontakan 1926 atau yang lebih dikenal dengan Revolusi 1926 )
Kondisi Di Indonesia
Kaum petani menderita akibat penjajahan Belanda dalam banyak segi, yang pertama dan paling berat adalah mereka menedita akibat diterapkannya bentuk perpajakan. Ironisnya, beban pajak menjadi lebih berat pada zaman diterapkannya kebijakan “etis” (liberal), yang diadopsi oleh administrasi kolonial pada pergantian abad ke-20, ketika dibangun infrastruktur yang dibiayi pajak. Kebijakan tanam paksa yang mengharuskan petani menanam tanaman keras merupakan beban lain yang ditanggung petani dan memusnahkan kebebasan petani (kebijakan ini kemudian dihapuskan). Sewaktu itu petani terpaksa menjadikan sepertiga sampai setengah tanah mereka tersedia untuk dipakai perkebunan gula. Karena dipaksa bayar pajak, makin banyak tanah dipakai, dan petani makin terpuruk dalam kemiskinan dan makin tergantung pada sistem kapitalis.